Kamis, 06 Juni 2013

Sang pencari Kasih

Menurutku dunia ini sangat adil, dengan segala macam ketidak adilan yang ada.
Well, aku tidak mempedulikan akan hal yang menurutku memang tidak perlu untuk ku gali lebih dalam,
Aku lebih senang bersembunyi dalam lubang dan berdialog intim dengan aggregat tubuhku sendiri.
Mereka menggunjingku dari belakang, Ahh..Sudahlah, aku tidak akan mendengarkan segala macam pergunjingan dari kalian, aku hanya akan berjalan pada apa yang aku yakini..
Aku tidak akan menuntut apapun akan hasil yang akan aku peroleh kelak..Ohh, Tuhan ini menyakitkan,
bagaimana mungkin aku (wanita biasa) dapat menjalani segala macam kehidupan seperti ini, bahkan yang mereka anggap sebagai kesakitan telah lama aku jadikan sahabat.
Apakah aku telah gila, apakah aku mati akan "rasa", apakah kau tak iba melihatku "mati" di dunia ini dengan segala macam tumpukan rasa..Oh, Tuhan..aku tidak mengeluh padamu, aku hanya mencurahkan apa yang aku rasa, Kau tau aku bisu di hadapan semua orang, bahkan ketika sakit menggerogoti lembaran demi lembaran halaman ceritaku, aku lumpuh. Kesunyian telah memberikanku morphine, membuatku kecanduan berkali-kali, aku kecanduan akan kesunyian, menurutku..kesunyian adalah teman abadiku..teman yang aku anggap mengerti aku lebih dari segalanya, lebih dari segala macam yang hidup di sekitarku.
Oh Tuhan, jika luka adalah kekayaan hati, biarkan aku menikmatinya sebagai bentuk kasih-Mu..
saat apa yang aku kira keabadian adalah kamuflase yang aku ciptakan sendiri atas kekosongan hati.
Sungguh aku tau, Kau Maha Segala-Nya, jangan biarkan aku menetap dengan hati yang kosong.
Ijinkan aku menikmati Kasih-mu secara utuh...

Aku penggembalamu yang lalai, masihkan aku pantas merindukan kasih-Mu..


07 June 2013 -- Yuli Murwati
                         @ Office, Sekali lagi aku menulis...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar